Australia Utara Kekurangan Pekerja Terampil Hingga Mendatangkannya dari Inggris

Australia Utara Kekurangan Pekerja Terampil Hingga Mendatangkannya dari Inggris
Pemerintah negara bagian NT mengirimkan delegasi ke Inggris dan Irlandia untuk mencari pekerja baru untuk industri hospitality. (ABC: Xavier La Canna)

Kekurangan ribuan pekerja

Sejak awal tahun, beberapa kelompok industri pertambangan dan konstruksi sudah melakukan empat pameran pencarian pekerja di Filipina dan India guna menarik pekerja terampil untuk mau pindah ke Northern Territory.

Kepala kebijakan Kamar Dagang dan Industri NT Stephen Goodall mengatakan industri pertambangan dan konstruksi mengalami kekurangan pekerja sekitar lima ribu orang saat ini.

Dia mengatakan kampanye untuk menarik pekerja tersebut juga menghadapi saingan tidak saja dari negara lain tapi juga dari negara bagian lain di Australia.

"Kita melihat situasi kekurangan pekerja di mana-mana," katanya.

"Pemerintah Queensland dan pemerintahan Australia Barat termasuk Menteri Utama Mark McGowan sudah melakukan kunjungan ke negara lain melakukan kegiatan pameran, khususnya untuk mendorong pekerja datang dan tinggal di negara bagian mereka.

"Saya sudah melihat iklan besar-besaran di jalan utama di Manila, di stasiun kereta.

"Kami juga sudah melakukan berbagai promosi, baik untuk menjadikan Northern Territory sebagai destinasi untuk tinggal dan bekerja dan juga kejelasan bagi mereka yang punya keterampilan tertentu untuk langsung berhubungan dengan industri yang diminati."

Stephen Goodall mengatakan dari berbagai pameran tersebut diperkirakan NT akan bisa mendapatkan 600 pekerja baru yang akan disponsori oleh negara bagian dengan sebagian di antaranya sudah mendapatkan persetujuan dari Departemen Dalam Negeri di Canberra.

Kalangan industri dan pemerintah negara bagian Australia Utara melakukan kunjungan sampai ke Inggris dan India untuk mencari pekerja di tengah kurangnya staf di industri pertambangan, konstruksi dan perhotelan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News