Australia Utara Tolak Rencana Pembangunan Pangkalan Militer AS Di Wilayahnya
Laporan itu juga menyebut, Australia utara akan menyediakan perlindungan bagi pasukan Amerika jika terjadi konflik militer di Asia dan menekankan pentingnya pelatihan rotasi pasukan AS di Australia, seperti para Marinir di wilayah utara.
"Meskipun memiliki 2.500 Marinir tak mungkin menjadi kekuatan yang menentukan melawan musuh yang dijaga ketat dan canggih, hal itu menyediakan kemampuan yang signifikan yang secara independen bisa menyebarkan dan beroperasi dalam berbagai kondisi," tulis laporan itu.
"Pasukan Korps Marinir AS di Darwin bisa mempersiapkan dan menjaga area pantai, pelabuhan dan lapangan udara di wilayah ini, untuk menerima kekuatan lanjutan yang lebih besar," sambung laporan tersebut.
Menteri Adam mengatakan, ia menginginkan lebih banyak Marinir AS datang ke Australia dan bahwa rotasi mereka telah mundur dari jadwal,.
"Saya pikir, jadwalnya sudah terlewat tapi saya ingin melihat agendanya dipercepat sehingga kami terus membangun kemitraan keamanan dan kemitraan sosial antara Marinir AS, pasukan Pertahanan Australia, khususnya warga di Wilayah Utara Australia sehingga kami bisa mempertahankan keamanan di kawasan ini,” utaranya.
Ia menambahkan, "Saya akan mendukung gagasan adanya lebih banyak Marinir, tapi saya juga akan mendukung gagasan tentang kemitraan lebih luas dengan negara-negara lain, terutama Singapura, Jepang, Filipina.”
Kekuatan China yang meningkat, ancaman bagi sekutu AS
Hubungan Australia dengan China yang berkonflik dari berbagai sektor, dibahas dalam laporan itu.
Kepala Menteri di Wilayah Utara Australia, Adam Giles, mengatakan, ia tak mendukung adanya pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayahnya,
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki