Australia Yakin Jokowi Datang Membawa Hadiah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan berpidato di depan sidang gabungan DPR dan Senat Australia, Senin (10/2). Kedatangannya disebut-sebut sebagai "hadiah" bagi Australia karena membawa kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas kedua negara yang sudah lama tertunda.
Jokowi Datang Bawa Hadiah:
- DPR RI akhirnya menyetujui perjanjian perdagangan bebas, meski dianggap terlalu menguntungkan Australia
- Sekitar 99 persen produk dan jasa Australia akan masuk ke Indonesia tanpa tarif atau dengan pengurangan tarif
- Produk dan jasa Indonesia juga akan masuk ke Australia tanpa tarif, seperti tekstil, kopi dan minyak kelapa sawit
Dalam tradisi parlemen di Australia, berpidato di depan suatu sidang gabungan, atau istilahnya 'joint sitting', merupakan kesempatan istimewa bagi kepala negara dan kepala pemerintahan negara sahabat.
Presiden SBY pernah mendapat kesempatan tersebut pada 10 Maret 2010 dan menyampaikan pidatonya dalam Bahasa Inggris.
Saat itu, Presiden SBY sempat menyinggung pentingnya Australia sebagai tempat pendidikan bagi generasi muda Indonesia, termasuk anaknya sendiri, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab dipanggil Ibas.
"Saya mendengar cerita mengharukan dari warga Indonesia yang menempuh pendidikan dan bekerja di negara ini, termasuk dari anak saya, Ibas, yang menghabiskan waktu lima tahun di Curtin University," ujarnya.
External Link: YouTube Pidato SBY
Momentum yang melatarbelakangi pidato Presiden SBY saat itu adalah tercapainya kesepakatan Lombok Treaty tahun 2005, mengukuhkan posisi Australia untuk menghormati kedaulatan RI dari Sabang sampai Merauke.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan berpidato di depan sidang gabungan DPR dan Senat Australia, Senin (10/2)
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta