Austria Bongkar Operasi Klandestin Rusia, Satu Diplomat Jadi Korban
jpnn.com, WINA - Austria mengusir seorang diplomat Rusia karena melanggar Konvensi Wina yang mengatur hak istimewa dan kekebalan diplomat. Surat kabar setempat menyebut pengusiran tersebut terkait kasus spionase ekonomi.
"Perilakunya tidak sesuai dengan Konvensi Wina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kasus tersebut, Senin (24/8).
Kedutaan Besar Rusia menanggapi di Twitter: "Kami marah dengan keputusan yang tidak berdasar dari otoritas Austria, yang merusak hubungan yang konstruktif."
Surat kabar Kronen Zeitung mengatakan bahwa selama bertahun-tahun Rusia telah terlibat dalam kegiatan mata-mata pada sebuah perusahaan teknologi tinggi Austria.
Operasi klandestin itu berlangsung dengan bantuan seorang warga Austria yang bekerja di perusahaan tersebut.
Orang Austria itu menyerahkan diri dan mengidentifikasi salah satu diplomat Rusia sebagai mitranya. Surat kabar itu tidak mengidentifikasi perusahaan yang dimaksud
Pengusiran ini menarik perhatian di Austria mengingat negara itu lebih enggan daripada beberapa tetangganya di Barat untuk mengusir diplomat di masa lalu.
Austria menolak untuk bergabung dengan mayoritas negara-negara Uni Eropa yang mengusir utusan Rusia pada 2018 karena peracunan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal di Inggris. (ant/dil/jpnn)
Surat kabar Kronen Zeitung mengatakan bahwa selama bertahun-tahun Rusia telah terlibat dalam kegiatan mata-mata pada sebuah perusahaan teknologi tinggi Austria
Redaktur & Reporter : Adil
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?