Austria Tambah Investasi Rp 1,2 Triliun
Jumat, 14 Januari 2011 – 13:25 WIB
Hingga saat ini, Lenzing Group telah menanamkan investasinya ke Indonesia sebesar USD 700 juta. Terakhir, Lenzing juga mengembangkan pabrik di Purwakarta dengan nilai investasi sebesar USD 170 juta yang diinvestasikan sejak 2008 lalu. Menurut Peter, investasi di Indonesia akan terus ditambah. "Dalam satu dekade ke depan, investasi kami bisa tembus USD 1 miliar," ujarnya.
Baca Juga:
Presiden Direktur PT South Pasific Viscose (SPV) Wolfgang Kalt menjelaskan, pabrik kelima perusahaan itu akan memproduksi serat rayon jenis viscose dengan volume produksi 80.000 ton. Dengan tambahan tersebut, total kapasitas produksi SPV pada 2013 menjadi 325 ribu ton. Ini menjadikan SPV sebagai perusahaan serat viscose terbesar di dunia. "Dengan kapasitas 240 ribu ton, saat ini kita terbesar se-Asia," ungkapnya.
Kalt menyatakan, pabrik baru akan memproduksi serat rayon viscose dengan kualitas tinggi yang sangat dibutuhkan industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia, seperti benang, garmen, dan lain-lain. Menurut dia, pasar Indonesia sangatlah besar. "Selama ini produk kami dijual ke pasar domestik sebesar 60 persen, sedangkan sisanya ke pasar ekspor," katanya.
Dirjen Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengakui, serat sintetis sangat dibutuhkan oleh industri pertekstilan nasional. Pasalnya, bahan baku kapas yang cocok untuk industri tersebut masih belum bisa diperoleh dari dalam negeri. (wir/fat)
JAKARTA - Produsen serat rayon asal Austria, Lenzing Group, menginvestasikan modalnya sebesar USD 130 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) untuk membangun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi