Autisme Dikaitkan Perkembangan Otak Janin di Kandungan
jpnn.com - Gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu disebut autisme. Anggapan sebagian orang, penyakit ini disebabkan vaksin pada bayi.
Pandangan ini terbantahkan oleh riset yang dilakukan penelitian mengenai autisme di University of California, San Diego, Amerika Serikat. Dari hasi penelitian menyimpulkan bahwa autisme di awali dari perkembangan janin di kandungan.
"Hal ini kemudian mempertanyakan pandangan populer lainnya mengenai autisme,termasuk teori yang secara ilmiah sudah dibantah, bahwa vaksin pada bayi dan anak-anak kemungkinan menyebabkan autisme," kata peneliti autisme University of California, Eric Courchesne seperti yang dilansir Voa of America, Kamis (27/3).
Penelitian ini difokuskan pada otak anak-anak penderita autis yang meninggal. Otak yang menjadi sampel tersebut didapat dari sumbangan untuk penelitian dari anak-anak autis yang meninggal dunia karena disebabkan karena tenggelam, kecelakaan, asma dan masalah jantung.
Dari sampel tersebut ditemukan pola abnormal dari pertumbuhan sel. Abnormalitas-abnormalitas ditemukan pada 10 dari 11 anak-anak dengan autisme. Artinya, hanya ada satu dari 11 anak-anak yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Kelompok-kelompok sel otak yang tidak beraturan ditemukan dalam sampel-sampel jaringan wilayah otak yang penting bagi pengaturan fungsi sosial, emosi dan komunikasi, yang dapat menjadi masalah pada anak-anak dengan autisme.
"Sebab struktur abnormal tersebut tidak diketahui, barangkali mutasi gen atau faktor lingkungan," kata Courchesne.
Namun, para ahli yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini menilai kesimpulan penelitian itu masih awal dan diperlukan studi-studi pendukung yang lebih luas untuk menentukan apakah perkembangan otak yang tidak umum yang ditemukan dalam studi ini. Termasuk mengungkap kemungkinan penyebab autisme selain dari masalah perkembangan janin. (awa/jpnn)
Gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku
- 5 Manfaat Minum Susu Kunyit, Jantung Anda Bakalan Bahagia
- 6 Manfaat Pepaya, Bantu Pria Tahan Lama di Ranjang
- 4 Khasiat Air Ketumbar, Penderita Penyakit Ini Disarankan untuk Mengonsumsinya
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid