Autisme pada Anak Bisa Dideteksi Sedini Mungkin
jpnn.com, JAKARTA - Para ilmuwan di Inggris telah mengembangkan tes darah dan urine yang bisa mendeteksi autisme pada anak-anak.
Tes tersebut dikembangkan oleh para periset di University of Warwick yang mengatakan bahwa terobosan tersebut bisa menyebabkan diagnosis gangguan spektrum autisme (ASD) lebih awal pada anak-anak.
Sehingga anak-anak yang mengalami gejala autisme bisa diberi pengobatan tepat pada awal hidup mereka.
Diperkirakan satu dari 200 orang orang Australia terpengaruh oleh autisme dan ini adalah empat kali lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Sebab, kondisi tersebut bisa memengaruhi perkembangan mereka seumur hidup, antara lain, interaksi dan komunikasi sosial seseorang dan gejalanya bisa mencakup perilaku dan minat yang dibatasi dan berulang.
Autisme pada anak bisa ringan, sedang atau berat, hadir dalam banyak cara yang seringkali sulit untuk didiagnosis.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa semakin dini seorang anak didiagnosis, maka semakin besar kemungkinan mereka akan mengembangkan keterampilan komunikasi, sosial dan kehidupan yang dibutuhkan untuk kualitas hidup yang baik.
Tes darah sederhana untuk mendiagnosis ASD bisa memberi dampak besar pada perkembangan anak jika mereka memang memiliki autisme.
Para ilmuwan di Inggris telah mengembangkan tes darah dan urine yang bisa mendeteksi autisme pada anak-anak.
- Dua Penyandang Autisme Gelar Pameran Lukisan Bertajuk Be My Friend
- Bocah dengan Autisme Sempat Ogah Sekolah, Bertemu Ganjar Langsung Bungah
- Film Joshua Tree, Kisah Inspiratif Perjuangan Seorang Remaja dengan Autisme
- Dokter Spesialis Anak Tegaskan Air Galon Guna Ulang Tak Sebabkan Autisme
- Benarkah Autisme Berhubungan dengan Konsumsi Air Galon? Simak Penjelasan Para Pakar
- Hari Autisme Sedunia, Drisana Luncurkan Buku Cerita Anak