Avifi Arka, Memakai Hipnotisme demi Kebaikan Bersama
Lelaki kelahiran Desember 1973 itu mengaku pernah membantu polisi mengungkap kasus pembunuhan bocah berusia 8 tahun di Bali pada 2015. Kasus itu viral karena keluarga angkat korban mengumumkan melalui Facebook bahwa bocah itu hilang.
Ternyata bocah itu ditemukan dalam kondisi terkubur dan membusuk di belakang rumah keluarga angkatnya. Polisi kesulitan menemukan tersangka kasus itu.
Sosok yang dicurigai polisi sebagai pembunuh pun bisa mengakali lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Akhirnya, Avifi dimintai tolong untuk menggunakan ilmunya.
"Orang yang dicurigai itu pun tak bisa mengelak," kata dia.
Avifi juga pernah membantu tentara berpangkat tinggi mengatasi fobia akan cicak. "Pangkatnya sudah jenderal, di televisi kelihatan gagah, tetapi begitu lihat cicak langsung kabur," bebernya.
Ada pula seorang calon sekretaris daerah di sebuah provinsi di Sumatra yang membutuhkan keahlian Avifi. Sebenarnya, birokrat daerah itu merupakan kandidat paling potensial untuk mengisi jabatan sekretaris daerah provinsi.
Namun, pejabat itu mengalami aerofobia alias takut naik pesawat terbang. "Kalau sekda provinsi takut naik pesawat terbang, bagaimana kalau dia tiba-tiba dipanggil ke Jakarta?" kata Avifi.
Akhirnya keahlian Avifi bermanfaat bagi tentara maupun pejabat daerah tersebut. Sang jenderal tak takut cicak lagi, sedangkan calon sekda sudah tidak punya masalah dengan aerofobia.
Avifi Arka berguru kepada berbagai suhu hipnosis di dalam dan luar negeri yang masing-masing punya keahlian.
- Perdana di Riau, Polres Meranti Hipnoterapi TNI, Lihat
- Begini Skema Pelatihan Asesor LSP KHI untuk Menjadi Juru Hipnotis dan Hipnoterapi
- BNSP Harapkan Lebih Banyak Skema pada Pelatihan Hipnotis
- PKHI dan PWI Menjalin Komunikasi Melaksanakan Program Hypnowriting
- Wartawan Ini Dihipnotis Avifi Arka di Sela-Sela HPN 2022
- Gelorakan Hipnosis untuk Profesi Mulia, PKHI Siapkan Rakernas II