Avtur Eceran
Oleh: Dahlan Iskan
Ternyata tetap: tidak ada lagi kasihan untukmu, Garuda. Satu-satunya toleransi yang masih diberikan Pertamina ialah: boleh dapat BBM asal bayar kontan.
Sebelum ada uang masuk ke rekening Pertamina, BBM tidak akan dikucurkan. Seberapa masuknya uang, sebegitulah BBM yang diisikan ke pesawat.
Rupanya Garuda masih punya uang. Masih bisa untuk membeli BBM secara eceran. Meski hanya cukup untuk 11 pesawat. Yang penting masih bisa baik-baik saja.
Memang sayang kalau Garuda tidak bisa lagi terbang. Hari-hari ini jumlah penumpang lagi ramai-ramainya.
Hari itu –ketika Garuda hanya bisa menerbangkan 11 pesawat itu– Lion terbang 1.000 kali. Dengan perhitungan: pesawat yang menerbangi Jakarta-Surabaya-Makassar-Manado, balik lagi, dihitung delapan kali.
Saya pun bisa membayangkan jalannya operasi Garuda seperti ini: sore-sore berhitung. Ada pemasukan berapa.
Lalu, berapa yang bisa disisihkan untuk beli BBM eceran. Untuk keperluan besok. Berapa pesawat yang akan terbang disesuaikan dengan berapa uang untuk BBM eceran hari itu.
Itu mirip cara percetakan menyikapi utang penerbit surat kabar. Penerbit tidak tiap hari membayar ongkos cetak. Tunggu tagihan satu bulan.
Sebenarnya Garuda masih punya 40 lebih pesawat. Masalahnya: mau diterbangkan pakai bahan bakar apa?
- Pertamina & KIP Gelar Bimtek, Tingkatkan Tata Kelola Informasi Publik
- Pemerintah Permudah Proses Penagihan Utang Kepabeanan dan Cukai Lewat Aturan Baru Ini
- Seperti MBG, Prabowo Harus Turun Tangan soal Danantara
- Peruri Perkuat Komitmen Berantas Korupsi demi Tata Kelola yang Bersih
- Pertamina Perkuat Sistem Tata Kelola Perusahaan Sejalan dengan Asta Cita Prabowo-Gibran
- Wujudkan Asta Cita, BNI Hadirkan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja