Awal Bulan Puasa Berpotensi Dilaksanakan Serentak
jpnn.com, JAKARTA - Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan puasa atau 1 Ramadan 1439 H/2018 M pada 17 Mei.
Sedangkan Lebaran atau Idul Fitri ditetapkan pada 15 Juni. Penetapan oleh Muhammadiyah dengan metodologi hisab itu tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2018 tertanggal 9 Maret dan diteken Ketua Umum Haedar Nashir.
Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 17 Mei lantaran tinggi bulan saat matahari terbenam pada 15 Mei masih di bawah ufuk (minus 0,2 derajat).
Dengan demikian, hilal masih belum tampak. Meski nanti dilakukan pengamatan langsung (rukyat), hilal atau bulan muda tetap tidak akan teramati.
Karena posisi hilal tidak bisa diamati, jumlah hari pada bulan Syakban digenapkan (diistikmalkan) menjadi 30 hari.
Sementara itu, dalam hisab 1 Syawal diketahui tinggi bulan pada 14 Juni sudah mencapai 7 derajat lebih di atas ufuk. Dengan demikian, hilal bakal terlihat saat diamati.
Karena hilal sudah wujud, diputuskan 1 Syawal jatuh pada 15 Juni.
Sedangkan Idul Adha atau 10 Zulhijah ditetapkan jatuh pada 22 Agustus.
Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 17 Mei lantaran tinggi bulan saat matahari terbenam pada 15 Mei masih di bawah ufuk.
- BPKH Sambut Kolaborasi Bank Muamalat dan PP Muhammadiyah
- Bersatu Demi Kesejahteraan Ekonomi Umat, BTN Syariah Perkuat Kerja sama dengan PP Muhammadiyah
- Bang Saleh Dukung Keputusan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang
- Prof Zainuddin Maliki Yakin Muhammadiyah Akan Melakukan yang Terbaik Mengelola Tambang
- Muhammadiyah Terima Tawaran Kelola Tambang, Haedar: Kami Punya Ahli
- Tempat Konsolidasi Nasional PP Muhammadiyah Didatangi Massa Aksi