Awal Pekan, Rupiah Masih Baik di Bawah Rp 14.000 per Dolar AS
Dari eksternal, data tenaga kerja AS dan tingkat pengangguran pada Mei 2020 di luar dugaan mengalami peningkatan dan di luar ekspektasi para analis.
Data penggajian nonpertanian AS per Mei menunjukkan pertambahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintah sebesar 2,5 juta orang, padahal sebelumnya para analis memperkirakan terjadi pengurangan sebesar 7,7 juta orang.
Sedangkan tingkat pengangguran turun menjadi 13,3 persen dari sebelumnya 14,7 persen.
"Namun positifnya data tenaga kerja tersebut tidak bisa mengangkat penguatan indeks dolar karena secara bersamaan di penjuru negara bagian AS sedang terjadi gelombang demonstrasi yang menjurus kerusuhan akibat isu rasisme, bahkan sudah menyebar ke berbagai negara di dunia," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp 13.873 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 13.873 per dolar AS hingga Rp 13.987 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.955 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.100 per dolar AS. (ant/jpnn)
Mengawali pekan ini, Senin (8/6), nilai tukar rupiah ditutup masih diangka baik atau di bawah Rp 14.000 per dolar AS.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Rupiah Makin Melemah Hari Ini, Suku Bunga Bakal Naik Lagi?
- Kurs Rupiah Hari Ini Menggeliat, tetapi Tekanan Masih Kuat
- Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Inilah Pemicunya
- Waduh! Ancaman Sanksi AS ke Rusia Bikin Rupiah Loyo
- Lagi-Lagi Rupiah Hari Ini Menanjak, Makin Berjaya