Awal Puasa Berpotensi Beda, Lebaran Kompak
Pantauan Lapan Terhadap Posisi Bulan
Sabtu, 09 Juni 2012 – 07:27 WIB
JAKARTA - Bulan depan, umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa. Disusul sebulan kemudian, merayakan hari kemenangan atau lebaran. Seperti biasanya, penetapan awal puasa di Indonesia bakal mengalami perbedaan. Tetapi penetapan 1 Syawal berpotensi kompak antara sejumlah ormas dengan pemerintah.
Perkiraan penetapan awal puasa dan lebaran tadi dipaparkan oleh Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin. Melalui email yang dia kirim langsung dari Wina kemarin (8/6), guru besar sekaligus anggota Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) itu memaparkan hasil pengamatannya terhadap posisi bulan.
Thomas menuturkan, setelah mengamati posisi bulan dia menyimpulkan jika ada potensi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan. Dia menjelaskan, pemerintah melalui Kemenag akan menjalankan pengamatan bulan atau rukyatul hilal pada 19 Juli 2012 nanti.
Dari perjalanan bulan, diketahui bahwa pada magrib akhir sya"ban atau 19 Juli 2012 nanti bulan telah wujud atau tampak di Indonesia. Tetapi ketinggiannya kurang dari imkan rukyat. Ketentuan Imkan rukyat menggunakan kriteria yang disepakati ketinggian bulan minimal 2 derajat.
JAKARTA - Bulan depan, umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa. Disusul sebulan kemudian, merayakan hari kemenangan atau lebaran. Seperti biasanya,
BERITA TERKAIT
- Sebegini Angka Orang yang Menggunakan Motor ke Luar-Masuk di Jabodetabek pada H+3 Lebaran
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- Tol Bocimi Difungsikan untuk Urai Kemacetan ke Arah Jakarta
- Korlantas Polri Sebut Jumlah Kecelakaan Selama Lebaran 2024 Menurun
- Lebaran di Manado Tanpa Ketupat, Rendang & Opor Ayam Jadi Favorit
- Hari Ini Sampai 14 April Akan Diterapkan Ganjil Genap di Tol Japek-Kalikangkung