Awal Puasa Berpotensi Beda, Lebaran Kompak
Pantauan Lapan Terhadap Posisi Bulan
Sabtu, 09 Juni 2012 – 07:27 WIB
Nah, karena pada 19 Juli 2012 bulan sudah wujud tetapi kurang dari 2 derajat, maka pengguna hisab wujudul hilal akan menetapkan awal Ramadan jatuh pada 20 juli. Pengguna hisab wujudul hilal ini diantaranya adalah Muhammadiyah.
Sedangkan ormas yang menggunkan hisab imkan rukyat akan menetapkan 1 Ramadan pada 21 Juli. Sementara itu, posisi hilal yang rendah tadi (antara 0 " 2 derajat) tidak mungkin akan berhasil di-rukyat pada 19 Juli. "Maka pengguna rukyat kemungkinan besar menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 21 Juli. Pengguna rukyat ini diantaranya adalah pemerintah dan NU (Nahdlatul Ulama).
Thomas menyimpulkan, Muhammadiyah berpotensi mengawali berpuasa ketimbang ketetapan pemerintah yaitu pada 20 Juli 2012. Sementara pemerintah dan biasanya diikuti ormas-ormas lain terutama NU, akan menjalankan ibadah puasa mulai 21 Juli 2012.
"Potensi perbedaan hanya pada 1 Ramadan. Untuk 1 Syawal atau lebaran berpotensi kompak," kata dia. Penetapan 1 Syawal yang kompak ini terjadi karena posisi bulan sudah cukup tinggi pada akhir Ramadan.
JAKARTA - Bulan depan, umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa. Disusul sebulan kemudian, merayakan hari kemenangan atau lebaran. Seperti biasanya,
BERITA TERKAIT
- Sebegini Angka Orang yang Menggunakan Motor ke Luar-Masuk di Jabodetabek pada H+3 Lebaran
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- Tol Bocimi Difungsikan untuk Urai Kemacetan ke Arah Jakarta
- Korlantas Polri Sebut Jumlah Kecelakaan Selama Lebaran 2024 Menurun
- Lebaran di Manado Tanpa Ketupat, Rendang & Opor Ayam Jadi Favorit
- Hari Ini Sampai 14 April Akan Diterapkan Ganjil Genap di Tol Japek-Kalikangkung