Awalnya Hanya Punya 20 Ekor Sapi
Kamis, 13 Juni 2013 – 07:15 WIB
Bukan hanya ketekunan yang membuat Reza menjadi "peternak karir" yang membuat dirinya bisa memiliki aset lebih dari NZD 20 juta. Tetapi, regulasi dan perhatian pemerintah setempat juga menjadi faktor yang tak dapat dikesampingkan. Regulasi di New Zealand, misalnya, memberikan keleluasaan kepada petani untuk memiliki lahan seperti yang dilakukan Reza. Pemerintah juga tidak membedakan antara Reza dan peternak asli New Zealand yang rata-rata Scottish.
Selain itu, perbankan khusus petani dan peternak memiliki skema kredit untuk bisnis tersebut. Perbankan dapat menerima collateral seperti lahan peternakan atau sapi hingga batas waktu 15 tahun dan bunga di bawah 6,5 persen. Pemerintah pun dimungkinkan membangun infrastruktur seperti jalan hingga lahan peternakan. Listrik masuk hingga pelosok di mana pun peternakan berada.
Peternak seperti Reza kemudian bersatu membentuk koperasi pengolahan susu bernama Fonterra di Edendale yang menaungi 6.789 peternakan, yang mengolah 15 juta liter susu per hari. Pabrik raksasa itu mengklaim diri sebagai "pabrik susu terbesar dan terhigienis" di dunia. Untuk mendukung kegiatannya, Fonterra memiliki 487 truk tangki berkapasitas 28.000 liter, 4 laboratorium, dan 86 pabrik pengolahan. Omzet Fonterra tahun 2012 mencapai USD 7 miliar. Pasaran pabrik susu menjangkau seluruh dunia, terutama Asia Pasifik.
Secara konservatif, Fonterra tidak listing di bursa efek karena tidak menghendaki para spekulan yang akan menghancurkan kegiatan persusuan di New Zealand, terutama ketika harga susu sedang merosot. "Kami harus berhati-hati dalam menjalankan usaha ini," ujar Reza.
Reza Abdul Jabar memang bukan petani biasa. Pria asal Kalimantan Barat itu kini sukses menjadi peternak sapi perah di New Zealand. Kerja kerasnya
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala