Awalnya Ketakutan dan Dicemburui Anak, Kini Berbuah Penghargaan
Kamis, 05 Maret 2015 – 18:49 WIB
aiptu nanik. foto: boy/jpnn
Sebagai manusia biasa, ada kalanya Nanik juga merasa down. Tapi, hati kecilnya tak bisa dibohongi. Wanita yang bertugas di Polres Nganjuk sejak 2000 itu tetap berambisi memperjuangan ‘kemerdekaan” korban pemasungan.
"Dipasung ditempat yang tidak layak sangat menyentuh semua orang, akhirnya saya terpanggil," imbuh Nanik.
Selain itu, Nanik harus pintar-pintar membagi waktunya. Sebagai ibu dan istri, Nanik tentu harus jeli mengatur waktu antara urusan pekerjaan dan mahligai rumah tangganya.
"Meski anak sempat cemburu karena waktu saya lebih banyak bekerja, tapi saya bisa memberikan pengertian," tegas Nanik. (boy/jpnn)
Tidak mudah berurusan dengan orang yang dipasung. Sebab, pemasungan selama ini lekat dengan anggapan kondisi kejiwaan yang terguncang. Tapi, hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu