Awalnya Ketakutan dan Dicemburui Anak, Kini Berbuah Penghargaan
Kamis, 05 Maret 2015 – 18:49 WIB
Sebagai manusia biasa, ada kalanya Nanik juga merasa down. Tapi, hati kecilnya tak bisa dibohongi. Wanita yang bertugas di Polres Nganjuk sejak 2000 itu tetap berambisi memperjuangan ‘kemerdekaan” korban pemasungan.
"Dipasung ditempat yang tidak layak sangat menyentuh semua orang, akhirnya saya terpanggil," imbuh Nanik.
Selain itu, Nanik harus pintar-pintar membagi waktunya. Sebagai ibu dan istri, Nanik tentu harus jeli mengatur waktu antara urusan pekerjaan dan mahligai rumah tangganya.
"Meski anak sempat cemburu karena waktu saya lebih banyak bekerja, tapi saya bisa memberikan pengertian," tegas Nanik. (boy/jpnn)
Tidak mudah berurusan dengan orang yang dipasung. Sebab, pemasungan selama ini lekat dengan anggapan kondisi kejiwaan yang terguncang. Tapi, hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala