Awan Panas Guguran di Gunung Karangetang Sulut Masih Terjadi
jpnn.com, MANADO - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mencatat empat kali terjadi awan panas guguran setelah erupsi pada 8 Februari 2023 lalu.
"Sebulan lebih setelah terjadi erupsi efusif, kami mencatat ada sebanyak empat kali awan panas guguran dengan jarak luncuran yang bervariasi," kata Ketua PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Senin (13/3).
Dia menyebut dua kali awan panas guguran terjadi pada tanggal 25 Februari 2023 mengarah ke Kali Batu Awang dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter.
Sementara dua peristiwa serupa terjadi pada tanggal 10 Maret 2023 juga mengarah ke Kali Batu Awang dengan jarak luncuran sekitar 1.600 meter.
"Luncuran awan panas guguran ini masih di tubuh Gunung Karangetang, tidak menjangkau area permukiman warga," ucapnya.
Yudia menjelaskan jarak luncuran awan panas guguran sangat bergantung dari banyaknya material vulkanis yang menumpuk serta kemiringan bidang yang akan dilintasi.
Hingga saat ini, titik terjauh luncuran lava pijar maupun awan panas guguran dengan permukiman warga diperkirakan 1.500 meter.
Namun demikian, apabila terjadi luncuran signifikan yang makin dekat ke permukiman warga, maka langkah yang paling aman adalah dilakukan evakuasi.
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut masih meluncurkan awan panas guguran setelah erupsi efusif pada Februari lalu.
- Masih Berstatus Awas, Gunung Ibu kembali Erupsi, Luncurkan Lava Pijar Setinggi 200 Meter
- Status Masih Awas, Gunung Ibu Meluncurkan Lava Pijar Setinggi 300 Meter
- Hasil Pengamatan Badan Geologi, Aktivitas Gunung Ili Lewotolok Masih Tinggi
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan 700 Meter
- PVMBG: 31 Kejadian Gempa Bumi Paling Merusak Sepanjang 2024, Terbanyak di Jawa Barat
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar