Awan Panas Mulai Ancam Warga Magelang

Awan Panas Mulai Ancam Warga Magelang
Kepulan material awan panas yang meluncur dari Merapi ke arah sungai Gendol. Merapi 29 Oktober mengalami peningkatan aktivitas luncuran awan panas. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Bahkan Pos Pengungsian di Desa Bawukan tempat warga Desa Balerante mengungsi mengirim dua ambulans untuk menjemput warga. Tidak hanya itu Satkorlak PB juga menerjunkan beberapa armada truk untuk mengangkut warga agar kembali ke pengungsian. "Memang warga tadi sekitar pukul 04.00 pulang untuk merumput. Biasanya mereka kembali sore hari dan bermalam di pos pengungsian. Tapi  hari ini (kemarin) banyak yang kembali siang harinya," ujar Kepala Dusun I Zainu.

Menurut pengamatan dari Paguyuban Sabuk Gunung (Pasag), selain letusan yang terjadi enam kali di Puncak Gunung juga terdengar suara gemuruh yang cukup keras. Suaranya sampai terdengar dengan radius empat kilometer dari puncak Gunung. "Kondisi ini sangat berbeda dengan sehari sebelumnya (Kamis). Suasana di Lereng Gunung tenang, sehingga banyak yang beraktivitas di sawah. Tapi kali ini letusannya cukup besar sehingga membuat warga banyak yang panik," ujar Penasihat Pasag Merapi Sukiman.

Dia menambahkan, aktivitas Merapi diperkirakan akan masih terus seperti kemarin karena penutup pada kawah sudah terbuka. Sehingga jika terjadi tekanan pada magma maka sewaktu-waktu dapat dimuntahkan. "Kalau letusan yang sudah berlalu hanya awal saja. Intinya masih belum, sehingga bahaya masih dapat mengancam kapan pun dengan radius belum bisa ditentukan. Saat ini masih terdengar gemuruh yang cukup keras di perut gunung," tambahnya.

Ancaman muntahan material vulkanik  semakin berbahaya karena beberapa bukit yang menjadi pertahanan utama sudah hancur akibat letusan pada Selasa (26/10) lalu. Banyak pohon yang menjadi benteng pertahanan terhadap  lahar dingin sudah terbakar oleh awan panas. "Jika semburan material dari Gunung Merapi masih terus terjadi dalam beberapa hari ini, maka lava dan material Merapi dapat masuk ke Kali Woro. Selama ini yang menjadi penahan adalah Bukit Kemukus, Bukit Kendil dan Bukit Segelap.  Namun kondisinya saat ini telah hancur," ujar Camat Kemalang Suradi. (un/oh/nan)


BOYOLALI -- Letusan susulan Merapi membuat ribuan warga Boyolali di Kecamatan Musuk dan Selo, memadati TPS. Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News