Awas..., 400 ribu Ton Raskin Tak Layak Konsumsi Beredar di Masyarakat
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa ada kemungkinan beras untuk keluarga miskin (raskin) yang tak layak dikonsumsi telah beredar di masyarakat. Jumlahnya pun tergolong besar, yakni 400 ribu ton.
“Itu yang disampaikan oleh Dirut Perum Bulog, bahwa kemungkinan sekarang ada beras yang kurang layak konsumsi itu sekitar 400 ribu ton," ujar Khofifah di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6).
Menurut Khofifah, ia sudah meminta Bulog dan pihak terkait lainnya untuk menelusuri keberadaan raskin yang tak layak dikonsumsi itu. "Ini yang sekarang harus disisir supaya beras yang didistribusikan ke rumah tangga sasaran penerima manfaat memang beras yang layak konsumsi,” imbuhnya.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Sementara mengenai ketepatan sasaran pemberian beras raskin, Khofifah mengungkapkan bahwa pemerintah tengah melakukan verifikasi dan validasi data. Menurutnya, sampai saat ini penerima raskin masih merujuk pada data 2011. Hanya saja jumlah keluarga sasaran raskin bertambah dari 15,5 juta menjadi 18,3 juta.
Saat ini, kata, Khofifah, total kebutuhan raskin adalah 2,78 juta ton per tahun atau setara dengan Rp 18,9 triliun. Hingga 19 Juni lalu, raskin yang sudah dibagikan mencapai 44,88 persen dari total 2,78 juta ton.
“Jadi kita aman sampai Oktober. Sekarang ini sebetulnya kan pembelian beras dari petani tetap jalan. Bulog akan terus membeli beras petani,” pungkas Khofifah.(flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa ada kemungkinan beras untuk keluarga miskin (raskin) yang tak layak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat