Awas Ada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Abal-Abal

Awas Ada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Abal-Abal
Awas Ada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Abal-Abal

Syarat tersebut wajib dipenuhi pelamar agar bisa lolos. Entah karena percaya atau justru putus asa mencari pekerjaan lain, 15 pelamar mau-mau saja disuruh membayar biaya tersebut. Mereka dijanjikan dihubungi Ali dalam waktu seminggu seusai proses interview.

Namun, setelah seminggu, Ali malah menghilang. Dia tidak memberi kabar tentang kelanjutan proses seleksi. Cemas dengan hal itu, para pelamar akhirnya sadar menjadi korban penipuan. Mereka secara bergelombang melapor ke polisi. 

Polisi kemudian bergerak cepat. Ali ditangkap ketika mengadakan tes wawancara palsu gelombang kedua. Korps seragam cokelat pun meminta masyarakat berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan. "Teliti dulu lowongan kerja sebelum melamar," tutur Kapolsek Wonokromo Kompol Arief Kristanto.

Polisi yakin korban Ali masih banyak. Polisi kini juga menyelidiki apakah Ali pernah beraksi di tempat lain. "Kami kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai hal ini," ujar Arief.

Karena itu, kepada para pelamar yang merasa menjadi korban segera turut melapor. (did/c9/git)

SURABAYA - Banyaknya para pencari kerja ternyata dimanfaatkan secara licik oleh M. Ali Romadhon, 25, warga Desa Tlanak, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News