Awas! Ada Pertalite Palsu di Sumsel, Pemalsu & Pengedarnya Dibekuk, Seorang Buron

Lebih lanjut Putu menjelaskan HA merupakan pemilik gudang. Di gudang itu pula pelaku mencampur minyak dengan bahan kimia tertentu.
BBM palsu itu pun menyerupai Pertalite. HA membeli minyak dari DS dengan harga Rp 1,3 juta per drum.
Selanjutnya, HA menjual Pertalite palsu itu seharga Rp 7.000 per liter.
"Nah, BBM ini dijual kepada pengecer di wilayah Pedamaran yang datang langsung ke gudang," imbuh Putu.
Adapun DS membeli bahan untuk membuat Pertalite palsu itu dari R di Desa Keluang, Musi Banyuasin (Muba). R yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) menjual minyak Rp 1.150.000,- per drum.
Dalam setiap pengiriman minyak, DS bisa meraup untung jutaan.
"Jadi, tersangka DS ini mendapatkan keuntungan Rp 2.250.000 setiap satu kali pengiriman," ujar Putu.
Ternyata praktik lancung itu sudah berlangsung selama lima tahun. Namun, HA selalu berpindah-pindah demi menghindari kecurigaan.
Ditreskrimsus Polda Sumsel menangkap DS dan HA yang diduga membuat Pertalite palsu dan mengedarkannya ke pasaran.
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Soal Kasus Konten Rendang Willie Salim, Irjen Andi Rian Bilang Begini
- Usut Kasus Konten Rendang Willie Salim, Polda Sumsel Periksa Saksi dan Pelapor
- Polda Sumsel Bakal Panggil Willie Salim Terkait Konten 200 Kg Daging Rendang
- Gara-Gara Konten, Willie Salim Dilaporkan ke Polda Sumsel
- Tol Musi Landas-Pulau Rimau Dibuka Selama Mudik Lebaran