Awas, Ada Perusahaan Melakukan Politisasi Bisnis Pakai Isu Palestina

Memang, kata Hermawan, brand-brand lokal bisa saja mengambil keuntungan dengan memanfaatkan isu Palestina ini untuk mengeruk keuntungan.
Namun, itu harus dilakukan secara sehat, dan tidak dengan sengaja mempengaruhi konsumen untuk tidak membeli produk-produk pesaingnya.
Semestinya, lanjut Hermawan, yang harus dilakukan brand-brand lokal dalam menyikapi isu Palestina ini adalah menunjukkan sesuatu yang sehat seperti menciptakan baru, layanan baru, dan promosi-promisi baru dengan cara yang sehat dan menarik.
Hermawan menerangkan marketing itu pada umumnya yang dipraktekkan saat ini banyak yang salah. Karena, marketing itu dianggap promosi atau hanya sekadar jualan semata saja itu sudah beres.
“Tetapi ternyata tidak. Marketing itu kan cara memenangkan persaingan dengan cara yang baik dan benar. Jadi, harus ada pembenahan total dan itu tidak gampang. Apalagi kalau perusahaan yang punya kultur yang biasa melakukan persaingan yang tidak sehat, hal-hal seperti itu jelas susah dilakukan,” kata Hermawan.(mcr10/jpnn)
Pakar marketing Hermawan Kertajaya mengingatkan agar merek lokal tidak memanfaatkan isu Palestina untuk kepentingan bisnis dan menjatuhkan pesaing.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tebar Bansos, Aguan & Buddha Tzu Chi Perbaiki Ratusan Hunian Tak Layak di Jakarta
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Paper.id Percepat Transformasi Bisnis UMKM dengan Solusi Terpadu
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- DAIKIN Center of Excellence Resmi Berdiri di SMKN 1 Denpasar
- Yamaha Flagship Shop Bandung Tampil Lebih Friendly dan Kekinian