Awas, Dana Aspirasi Diselipkan di Musrenbang
Sabtu, 19 Juni 2010 – 11:36 WIB

Awas, Dana Aspirasi Diselipkan di Musrenbang
JAKARTA -- Partai Golkar tidak akan tinggal diam setelah ide dana aspirasi ditolak di Senayan, Istana, dan masyarakat luas. Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti mengingatkan, kemungkinan besar Partai Golkar akan menyelipkan idenya itu lewat prosedur normal penganggaran, yang dimulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dan Musrenbangnas.
"Bisa saja Golkar akan memasukkan lewat Musrenbangda dan Musrenbangnas," ujar Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi bertema dana aspirasi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/6).
Baca Juga:
Menurut Ikrar, ide Golkar tentang dana aspirasi itu mencoba mengadopsi model di AS dan Philipina. Namun, lanjutnya, model di AS juga tidak semua anggota parlemen mendapatkan dana aspirasi, namun tergantung program apa yang mereka sodorkan. Sedang di Philipina, terbukti dana aspirasi hanya melanggengkan klan-klan politik yang jumlahnya terbatas. "Mereka menjadi sulit tersingkir karena selain klan mereka sudah kaya, dapat juga uang dari negara," ujar Ikrar.
Sedang anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR, Laurens Bahang Dama, menjelaskan, ide dana aspirasi jelas-jelas melanggar sejumlah Undang-undang (UU), khususnya UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Kuangan Negara. "Bahwa pengguna anggaran adalah pemerintah, bukan DPR," cetus anggota DPR dari NTT itu. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Partai Golkar tidak akan tinggal diam setelah ide dana aspirasi ditolak di Senayan, Istana, dan masyarakat luas. Peneliti senior dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano