Awas... di Bandara Soekarno-Hatta Pesawat Rawan Tabrakan

Radar Uzur dan Sering Mati

Awas... di Bandara Soekarno-Hatta Pesawat Rawan Tabrakan
Awas... di Bandara Soekarno-Hatta Pesawat Rawan Tabrakan
Karena peralatan sudah tidak layak pakai alias sudah uzur, radar tersebut sering bermasalah. Kinerjanya lambat sekali dan sering gangguan. "Kalau peralatan ini terganggu, secara otomatis ada penundaan penerbangan baik pesawat yang hendak mendarat, terbang, maupun ketika lepas landas karena dipandu dengan cara manual dari Tower Bandara lnternasional Soetta," kata petugas yang kerap disebut sebagai polisi udara ini.

 

Masih menurut sumber tersebut, untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, seluruh maskapai penerbangan antara lain dari Palembang, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar, Surabaya, Medan ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya terpaksa ditunda keberangkatannya. Sementara penerbangan yang sudah telanjur terbang dari bandara masing-masing diminta berputar-putar di udara untuk antre mendarat karena menggunakan sistem manual. "Di sinilah (sistem manual) banyak petugas ATC yang stres. Salah perhitungan dikit bisa berakibat fatal yaitu tabrakan pesawat," tegasnya.

 

Namun, beruntung dengan sikap kehatian-hatian para petugas ATC. "Kami mengimbau kepada pihak terkait yaitu PT Angkasa Pura 2 dan pemerintah agar segera mengganti peralatan yang sudah uzur tersebut. Pergantian sistem radar ini sudah direncanakan sejak lama, namun buktinya sampai sekarang belum terbukti," ujarnya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko saat dihubungi INDOPOS (JPNN Grup) membenarkan perihal matinya sistem radar Bandara Soetta itu, tapi ada sistem back up. "Kami tunda pesawat dengan memberi jarak sparasi sekitar lima menit setiap pesawat demi keselamatan," kata Tri Sunoko.

 

TANGERANG – Keberangka tan puluhan maskapai penerbangan dari luar daerah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng maupun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News