Awas Gagal Paham, Ini Beda Serangan Jantung & GERD

"Selain itu, nyeri dada juga sering kali disertai dengan gejala lain, seperti mual, sesak napas, keringat dingin, kepala terasa ringan, dan rasa lelah," ujar Gerald Toreh.
Di sisi pemicu, kata Gerald, baik GERD maupun serangan jantung adalah serupa, yaitu gaya hidup tidak sehat, merokok dan konsumsi alkohol secara kontinu serta malas berolahraga.
GERD juga harus segera ditangani agar tidak memicu masalah kesehatan yang lebih serius, seperti radang kerongkongan jangka panjang (esophagitis), penyempitan esofagus hingga kanker.
Begitu juga serangan jantung, maka harus segera mendapatkan pertolongan.
"Jadi, jika mengalami nyeri dada atau gejala lainnya, segera cari bantuan medis, agar tidak mengancam nyawa pengidapnya," imbuh Gerald Toreh.
Penanganan awal gejala nyeri dada akibat GERD dengan mengonsumsi obat maag (Antasida) dan menghindari stres berlebih. Juga mengurangi konsumsi kopi dan meninggikan posisi kepala saat tidur.
Gerald Toreh menjelaskan untuk penanganan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner dan jenis penyakit jantung lainnya tentunya didasari dengan mengontrol penyakit dasarnya.
Contohnya, diabetes, darah tinggi, kolesterol, dengan modifikasi gaya hidup, olahraga, konsumsi obat-obatan secara teratur dan rutin memeriksakan diri ke dokter, dan mengurangi konsumsi garam.
Nyeri dada kiri bisa karena serangan jantung atau GERD, simak perbedaannya jangan gagal paham
- Perubahan Kecil Mampu Hindarkan Masyarakat dari Bahaya Diabetes
- Diterapi Hadirkan Pengobatan Holistik Berteknologi Modern
- 3 Manfaat Daun Jambu Biji, Baik untuk Penderita Diabetes
- 5 Khasiat Air Rebusan Kayu Manis Campur Daun Serai, Bantu Obati Flu
- 3 Bahaya Minum Kopi Instan Berlebihan, Tingkatkan Risiko Serangan Penyakit Ini
- 4 Manfaat Kayu Manis, Bikin Gairah Pasangan Makin Memuncak