Awas, Hacker Antek Rusia Gentayangan Sasar Riset Vaksin Covid-19
jpnn.com, LONDON - Kelompok hacker yang menamakan diri The Dukes atau Cozy Bear tengah gentayangan di dunia maya pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19).
Sasaran kelompok peretas itu adalah eneliti yang tengah meriset vaksin untuk virus yang memicu pandemi global tersebut.
Menurut Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) di Inggris, kelompok peretas yang terhubung dengan penguasa Rusia itu telah beraksi sejak Februari atau Maret dengan menyasar proyek penelitian Covid-19 di Universitas Oxford dan Imperial College, London.
NCSC tak bekerja sendirian dalam mengendus kelompok hacker itu. Sebab, NCSC juga menggandeng Communications Security Establishment (CSE) di Kanada dan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.
Pejabat keamanan menyebut hacker itu hampir pasti bagian dari Dinas Intelijen Rusia. Targetnya adalah penelitian tentang vaksin Covid-19 ataupun virusnya.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyebut peretasan itu merupakan tindakan egois dan sembrono. Sementara Inggris dan sekutunya, kata Raab, tengah bekerja keras menemukan vaksin Covid-19 demi melindungi kesehatan global.
“Ini benar-benar tak bisa diterima bahwa Dinas Intelijen Rusia menargetkan mereka yang bekerja memerangi pandemi virus corona,” ujar Raab.
Namun, Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menepis tuduhan itu. Menurutnya, Rusia tidak memiliki informasi apa pun tentang pihak-pihak yang meretas perusahaan farmasi dan lembaga penelitian di Inggris.
Pemerintah Inggris menuduh Rusia berada di balik hacker The Dukes dan Cozy Bear yang menyasar riset tentang vaksin Covid-19.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia