Awas! 'Hantu' Inflasi Membayangi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), permintaan barang dan jasa selama Ramadan, hingga harga Pertamax diprediksi akan membenturkan Indonesia pada momok inflasi
ekonom Center of Reforn on Economics (CORE) Yusuf Rendy memprediksi inflasi April meningkat menjadi satu persen month to month.
"Ini bahkan bisa lebih tinggi,”’kata Yusuf di Jakarta, Rabu (6/4).
Menurut Yusuf, peluang inflasi menanjak masih ada jika kebijakan pemerintah lain juga diberlakukan, seperti kenaikan harga Pertalite.
Di sisi lain, kata Yusuf, beberapa komoditas pangan seperti minyak goreng masih belum turun.
“Kenaikan di bulan April dibanding bulan sebelumnya akan cukup signifikan karena kalau kita lihat faktor-faktor pendorong itu relatif, banyak,” ujarnya.
Kendati demikian, dampak kenaikan inflasi April, tidak akan berpengaruh kepada pendapatan masyarakat kelas menengah ke atas karena perekonomiannya yang lebih tangguh.
“Yang menjadi catatan penting yang kelas menengah ke bawah, tentu pemerintah perlu menyalurkan kompensasi bantuan dari kenaikan inflasi dan harga-harga pangan di bulan April,” tuturnya.
Kenaikan tarif PPN, minyak goreng, hingga harga Pertamax diprediksi akan membenturkan Indonesia pada momok inflasi
- Bea Cukai Berikan Bimbingan pada Pengguna Jasa Lewat Lawatan Kerja
- Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Kemendag Beri Sanksi ke 41 Distributor MinyaKita Karena Terbukti Curang
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- Patuhi Aturan Pajak Terbaru, INDODAX Berharap Kripto Dikecualikan dari PPN
- Kadin Indonesia Mengapresiasi Pemerintah yang Mendengar Masukan Masyarakat Terkait PPN 12 Persen