Awas! Harga Beras Global Bergejolak
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Ekonom & CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat memperingatkan terkait harga beras global yang mulai bergejolak.
Pasalnya, eksportir beras terbesar di dunia, India, telah mengambil langkah drastis dalam memperketat regulasi ekspor berasnya.
"Sebuah keputusan yang berdampak pada pasar pangan global. Berdasarkan pernyataan Kementerian Perdagangan India, pemerintah akan menetapkan harga beras dasar sebesar USD 1.200 per ton untuk beras basmati ekspor," kata Nur Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/8).
Adapun langkah itu, kata Nur Hidayat karena terjadi masalah internal, seperti penyelundupan beras putih non-basmati dan risiko penurunan pasokan beras dalam negeri akibat cuaca buruk.
Penetapan harga minimum itu diambil setelah melihat fluktuasi harga ekspor gabah yang cukup besar. Dalam beberapa kasus, jenis aromatik dijual seharga USD 359 per ton.
Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata harga ekspor bulan ini yang sebesar USD 1.214.
India juga mengenakan pajak ekspor beras pratanak sebesar 20 persen. Beras setengah matang menyumbang sekitar sepertiga dari total ekspor beras India.
Presiden Asosiasi Eksportir Beras, B.V. Krishna Rao mengatakan langkah India untuk mengenakan pajak beras pratanak dapat menurunkan harga beras dalam negeri, sehingga membantu pemerintah mengendalikan inflasi pangan.
Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Ekonom & CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat memperingatkan terkait harga beras global yang mulai bergejolak.
- Beri Dukungan, Bea Cukai Banten Hadiri Pelepasan Ekspor Produk Mayora Group ke-15 Negara
- UMKM Binaan Bea Cukai Pontianak Sukses Ekspor 4,8 Ton Produk Rumah Tangga ke Malaysia
- Pupuk Indonesia Tegaskan Dukung Swasembada Pangan di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Ratusan Ribu Unit APD Asal Temanggung Diekspor ke Pasar Amerika Serikat
- Bea Cukai Pontianak Lepas Ekspor Perdana Produk Rumah Tangga Buatan UMKM ke Malaysia