Awas, Info Lowongan Kerja Pembangunan Masjidil Haram Hoax
jpnn.com - JAKARTA - Bagi masyarakat yang tengah mencari pekerjaan harus berhati-hati dengan banyaknya informasi tentang lowongan pekerjaan. Salah satunya adalah lowongan tentang dibutuhkannya 1.500 orang untuk bekerja dalam pembangunan Masjidil Haram Arab Saudi. Kasubdit Kelembagaan Pendukung Penempatan, Direkturat Sosialisasi dan Kelembagaan BNP2TKI, Mucharom memastikan bahwa informasi lowongan itu hoax.
"Setelah kami lakukan pengecekan informasi tersebut tidak benar," kata Mukharom, Selasa (13/10).
Seperti diketahui, dalam tiga hari ini beredar isu di masyarakat yang menyebutkan adanya peluang kerja di Arab Saudi, dengan dengan kalimat seperti pengumuman lowongan kerja.
Mukharom mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa informasi itu tidak benar. BNP2TKI, kata dia, perlu memberikan informasi ke masyarakat agar tidak tertipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan.
"Karena itu masyarakat harus hati terhadap informasi semacam itu dan tidak perlu percaya," ungkap Mucharom. (mas/jpnn)
Berikut informasi hoax tentang lowongan kerja di proyek pembangunan Masjidil Haram yang sudah beredar di masyarakat:
Kerajaan Arab Saudi bekerjasama dengan Pemerintah RI guna menyelesaikan pembangunan Masjidil Haram yang beberapa minggu terakhir terkendala karena beberapa musibah. Oleh karena itu dibutuhkan 1.500 (seribu lima ratus) tenaga kerja yang akan diberangkatkan dalam tiga tahap dimulai dari akhir November atau awal Desember 2015.
JAKARTA - Bagi masyarakat yang tengah mencari pekerjaan harus berhati-hati dengan banyaknya informasi tentang lowongan pekerjaan. Salah satunya adalah
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang