Awas, Ini Bahaya Ponsel Pasar Gelap
jpnn.com, JAKARTA - Kejahatan yang menyasar nasabah perbankan semakin marak di seluruh dunia.
Salah satu caranya adalah mencuri data nasabah lewat telepon seluler (ponsel) yang terinfeksi malware.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, malware bisa mengambil data bahkan memodifikasi proses finansial di ponsel pintar.
Baik itu lewat pesan singkat banking, mobile banking dan internet banking.
Menurut dia, kemungkinan malware menyerang ponsel pintar bertambah besar di tanah air karena maraknya peredaran ponsel pintar black market (BM) atau pasar gelap khususnya android.
Hal ini terjadi karena beberapa tipe ponsel laris tidak masuk ke tanah air, terbentur oleh regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian.
Pratama menilai banyaknya ponsel pintar 4G black market sebenarnya sangat membahayakan konsumen, meski dijual dengan harga relatif lebih murah.
Terutama terkait keamanan pada operating system-nya, khususnya android yang punya kemungkinan telah dimodifikasi pihak ketiga.
Kejahatan yang menyasar nasabah perbankan semakin marak di seluruh dunia.
- Bea Cukai Gandeng Kemenkominfo untuk Tangkal HP Black Market
- Terkait Polemik IMEI, APSI: Mematikan Mesin CEIR Bukanlah Solusi
- Terkait Validasi IMEI, Pemerintah Berlakukan Cloud CEIR Awal Juli 2020
- Ponsel Black Market Marak Dijual Secara Online, Dirjen Kemendag Bilang Begini
- Ponsel Black Market Masih Beredar, Pelaku Industri Pertanyakan Komitmen Pemerintah
- Muncul Rumor Kebijakan Validasi IMEI Bakal Ditunda, Pelaku Industri Khawatir