Awas, Jalur Alternatif Rawan Longsor
Pebalik Masih Gunakan Jalur Singaparna-Garut
Rabu, 15 September 2010 – 05:04 WIB

Arus mudik masih terlihat padat di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/9). (foto; Charlie Lopolua/Indopos)
TASIK – Pebalik dari Jawa Tengah yang menggunakan jalur alternatif Mangkubumi-Singaparna-Salawu-Garut menuju Bandung dan Jakarta, harus berhati-hati saat melewati Salawu, karena longsor senantiasa mengancam. Terlebih saat kawasan tersebut diguyur hujan. Wadi Sa’bani menjelaskan bahwa kawasan Salawu rawan longsor karena anatomi tanah di wilayah tersebut labil. “Sehingga dengan anatomi itu memungkinkan terjadinya longsor,” jelasnya. Untuk mengantisipasi terjadi longsor, Polres Tasikmalaya bersama Dinas Bina Marga Kabupaten Tasikmalaya senantiasa mematau kawasan tersebut.“Kita selalu waspada dengan cara melakukan pemantau dan menempatkan beberapa petugas termasuk kerja sama dengan pihak warga termasuk bekerja sama dengan dinas terkait (Bina Marga Kabupaten Tasikmalaya, red),” katanya.
Berdasarkan data dari Polres Tasikmalaya, kawasan yang rawan longsor di Salawu memiliki panjang sekitar 10 kilometer. Mulai dari Desa Neglasari Kecamatan Salawu (selepas Kampung Naga) hingga perbatasan dengan Garut. “Terutama wilayah jalan Tenjowaringin dan Kutawaringin,” ungkap Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Wadi Sa’bani SIK saat memberikan keterangan kepada Radar Tasikmalaya (grup JPNN), kemarin.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar Tasikmalaya, di dua daerah tersebut memang kerap terjadi longsoran. Terutama di Tenjowaringin, pernah mengalami longsoran besar pada 2009 yang menutup ruas jalan.
Baca Juga:
TASIK – Pebalik dari Jawa Tengah yang menggunakan jalur alternatif Mangkubumi-Singaparna-Salawu-Garut menuju Bandung dan Jakarta, harus berhati-hati
BERITA TERKAIT
- Ini Pesan Penting Gubernur Herman Deru saat Silaturahmi dengan Warga Babatan Saudagar
- Jawab Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Herman Deru Resmikan Operasional KMP Puteri Leanpuri
- Tim Gabungan Temukan MinyaKita tak Sesuai Takaran di Mamuju
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau
- Eks Anggota DPRD Jateng Kembalikan Uang Korupsi Rp 2,3 Miliar
- Ketua K2 Palembang Desak Menpan-RB Kaji Ulang Penundaan Pengangkatan CASN