Awas, Jangan Pilih Air Minum Kemasan dengan Kandungan Bromat Berlebih, Ini Bahayanya

Dosen Administrasi Publik Unpar Trisno Sakti Herwanto menilai bromat merupakan isu yang relatif baru sehingga belum memiliki regulasi kuat.
Dia menilai diperlukan jalan panjang untuk membuat regulasi ketat terkait bromat karena banyak tarik ulur kepentingan.
"Sebagai sebuah kebijakan, kebijakan pengelolaan dan standarisasi AMDK tentu tidak berjalan dalam ruang hampa. Tentu terdapat tarik ulur kepentingan dalam penetapan dan pelaksanaannya, apapun bentuk kepentingan tersebut," kata Trisno.
Lebih lanjut dia menyampaikan kecerdasan masyarakat dan konsumen sangat dibutuhkan saat ini.
Perilaku dan permintaan konsumen adalah hal yang pada akhirnya menentukan keberlanjutan dan pemberdayaan AMDK, terutama merek dagang lokal dan dalam negeri.
Trisno berpendapat pemerintah seharusnya memiliki langkah preventif daripada selalu menunggu viral dan diprotes oleh masyarakat.
Upaya preventif itu harus diikuti dengan edukasi masyarakat selaku konsumen demi mewujudkan lingkungan industri AMDK yang sehat.
Kelonggaran regulasi hanya akan membuat masyarakat selaku konsumen akan selalu menjadi tumbal.
Amerika Serikat yang menarik lebih dari 300 ribu produk AMDK dari pasar karena kandungan bromat melebih batas aman, bagaimana dengan Indonesia?
- Momen Santap Lebaran, Pakar Gizi Ingatkan Hal Penting Ini
- Universal Eco Kelola Lebih dari 5.000 Ton Limbah Medis Sepanjang 2024
- 7 Herbal Terbaik untuk Meningkatkan Nafsu Makan
- Ladies, Ketahui Pemeriksaan IHK pada Kanker Payudara
- BAZNAS Berikan Trauma Healing untuk Anak Palestina Penderita Kanker di Yordania
- 3 Manfaat Minum Air Kunyit Campur Lemon, Bantu Turunkan Risiko Serangan Penyakit Ini