Awas, Jangan Terkecoh Propaganda Donald Trump
jpnn.com, JAKARTA - Dosen ilmu hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI) Suzie Sudarman menilai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tahu cara memainkan emosi publik di dalam negerinya. Menurutnya, kebijakan luar negeri Trump termasuk soal klaim atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel tak terlepas dari kondisi politik dalam negeri AS.
Suzie menyampaikan analisisnya saat menjadi pembicara pada diskusi bertema Blunder Trump di Yerusalem yang digelar di kantor DPP Taruna Merah Putih (TMP), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12). Peraih gelar M.A dari John Hopkins University, AS itu mengatakan, negara-negara kelas satu selalu menggunakan propaganda.
“Dan Amerika ini paling jago propaganda, karena memang pintar-pintar," ungkap Suzie.
Pengamat internasional Suzie Sudarman usai menjadi pembicara diskusi di kantor DPP TMP di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).
Lebih lanjut Suzie mengatakan, Donald Trump berupaya menenangkan kelas bawah di negerinya dengan kenyamanan. Namun, protes di dalam negeri tetap saja muncul.
Karena itu Trump membutuhkan lebih dari skadar kenyamanan warganya, tetapi juga legitimasi. Presiden berlatar pengusaha judi dan properti itu pun tahu cara memainkan emosi bangsa AS.
"Trump pandai memainkan dan mengelola emosi publik," ulas Suzie dalam diskusi yang dihadiri ratusan orang dari berbagai organisasi lintas agama seperti GP Ansor, GMKI, GMNI dan PMKRI itu.(ysa/rmol/jpg)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merupakan sosok yang tahu cara memainkan emosi publik di dalam negerinya. Trump membutuhkan legitimasi dari warganya.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina