Awas, Kalah dalam Pilkada Rentan Picu Serangan Jantung!
jpnn.com - Masyarakat Indonesia di berbagai daerah usai menggelar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) secara serenta Rabu (27/6) kemarin.
Euforia menjelang dan saat berlangsungnya pesta demokrasi ini tak hanya dirasakan para pasangan calon kepala daerah, tapi juga para pendukungnya.
Namun, waspadalah karena kekalahan dalam Pilkada rentan memicu serangan jantung.
Riuhnya Pilkada akan sangat terasa saat penghitungan mulai dilakukan. Masyarakat biasanya ikut memantau hitung cepat (quick count) di televisi atau radio dan berdebar menanti hasil pengumuman resmi dari pemerintah.
Bagi pasangan calon yang menang, sukacita tentunya akan dirasakan. Namun, untuk pasangan calon yang kalah tentunya yang dirasakan akan berbeda.
Rasa kecewa sudah pasti tak terelakkan, tetapi kekalahan dalam Pilkada juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah serangan jantung.
Lalu apa kaitan antara emosi dan jantung Anda?
Tanpa disadari, emosi yang dirasakan seseorang berdampak pada kesehatan jantung. Emosi ini bisa berupa rasa marah, kaget, kecewa, dan kesedihan. Sebagai contoh, kekalahan dalam Pilkada tentu akan menimbulkan rasa kecewa, marah, dan sedih. Apalagi bagi para pasangan calon dan para pendukung setianya.
Rasa kecewa sudah pasti tak terelakkan, tetapi kekalahan dalam Pilkada juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah serangan jantung.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Polda Riau Mengerahkan 1.395 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
- Bagja: Bawaslu Tangani 137 Permohonan Sengketa Paslon Pilkada
- 3 Paslon Adu Gagasan di Debat Ketiga Pilgub Sumsel
- Pilkada Morowali, Taslim dan Asgar Ali Yakin Menang di Atas 40 Persen Suara
- Janji Kaesang kepada Rakyat Papua Barat Daya: ARUS Jaga Amanah dan Tidak Korupsi