Awas, Kejutan di Pilgub Jabar Bisa Kembali Terjadi di Pilkada 2024

Awas, Kejutan di Pilgub Jabar Bisa Kembali Terjadi di Pilkada 2024
Acara bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024, Jumat (25/10). Foto: tangkapan layar Voxpol

Padahal, Ahmad Syaikhu awalnya meniti di pesta demokrasi tersebut dengan berbekal angka elektabilitas tiga persen tetapi di akhir bisa meraup 28,74 persen. Itu menunjukkan bahwa Pilgub Jabar kerap memberikan kejutan.

Pada kesempatan sama CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan hasil survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting menemukan peta politik terkini terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar. Mayoritas warga Jabar menentukan pilihan atas dasar rasionalitas dan sebanyak 38 persen belum menentukan pilihan.

“Mayoritas responden (57,6 persen) adalah pemilih rasional, disusul oleh pemilih Psikologis (28persen) dan pemilih Sosiologis (11,6 persen). Mayoritas responden (69 persen) sudah mantap, namun 27,1 persen responden belum mantap atau masih mungkin berubah dengan pilihan calon gubernur Jawa Barat,” katanya.

Temuan lain, lanjut dia, mayoritas responden (90,6 persen) sudah mengetahui akan dilaksanakannya pemilu serentak pada 2024 mendatang, namun masih ada 9,4 persen yang mengaku belum mengetahui. Mayoritas responden (98,8 persen) juga akan ikut berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024 mendatang.

Mayoritas responden (60 persen) sudah mempunyai kandidat bakal calon gubernur Jawa Barat yang akan dipilih sebagai gubernur Jawa Barat, tetapi 38 persen responden belum punya pilihan. Responden yang belum menentukan pilihan beralasan belum mengenal sosok calon gubernur Jawa Barat yang akan dipilih (56,1 persen), belum memiliki informasi yang cukup tentang program kerja atau janji kampanye calon gubernur (28,3 persen) dan menunggu masa kampanye (3,4 persen).

Elektabilitas

Pangi juga mengatakan dalam simulasi surat suara calon Gubernur Jawa Barat, pasangan Dedi Mulyadi -Erwan Setiawan memperoleh 61,8 persen disusul Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie (18,6persen), Acep Adang Ruhiyat-Gita Dwi Natarina (7,4 persen) dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja (5,6 persen) serta 6,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Kemudian dari sisi popularitas, Dedi Mulyadi dengan angka 88,6 persen, disusul oleh Ronal Surapraja (50,9 persen), Ahmad Syaikhu (48,8 persen) dan Ilham Habibie (39,6 persen).

Menurut Pangi, dalam simulasi empat nama calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tingkat elektabilitasnya 64 persen disusul Ahmad Syaikhu (17,9 persen), kemudian Acep (6,3 persen), dan Jeje (5 persen).

Dosen di Departemen FISIP Universitas Padjadjaran Firman Manan mengatakan karakteristik pemilih di Jabar sangat unik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News