Awas Kelas Siluman

Tampung Siswa Baru Lebihi Jatah Pagu

Awas Kelas Siluman
Awas Kelas Siluman
Modus penggalangan kelas siluman tersebut ada dua. Sekolah negeri yang bersangkutan merekrut siswa seperti biasanya. Calon siswa mendatangi sekolah dan mendaftar. Namun, pada perjalanan akhirnya ditempatkan di sekolah lain. Hanya saja masih ada kaitannya dengan sekolah negeri. Modus lain melibatkan sekolah swasta langsung. Caranya, sekolah swasta tersebut mendatangi sekolah negeri dan kemudian disodorkan daftar siswa yang sudah mendaftar. Tentunya dengan embel-embel atau deal-deal khusus. Seperti penerapan biaya administrasi, proses kegiatan belajar dan lain sebagainya. Termasuk di antaranya jika di kemudian hari ada bantuan-bantuan dari pemerintah atau pengajuan dana. Maklum, saat ini pihak sekolah negeri diberikan kesempatan yang lebar-lebar untuk mengajukan dana ke pemerintah daerah. Karena statusnya sudah berbentuk unit pelaksana teknis dinas dan satuan kerja perangkat daerah atau SKPD.

Kepala Dinas Pendidikan (dikda) Pratignyo Yitno Sutomo mengakui ada beberapa sekolah negeri yang menitipkan siswanya di sekolah swasta namun ijazahnya sekolah negeri. Hal itu merupakan salah satu cara untuk menghidupkan sekolah swasta agar tetap eksis. Namun, dia membantah dengan keras jika disebut dengan kelas siluman. "Bukan-bukan. Itu memang dalam rangka menghidupkan sekolah swasta. Harapannya, agar tidak gulung tikarlah," kata Pratignyo dikonfirmasi.

Dijelaskan Pratignyo, di Kota Blitar memang ada beberapa sekolah swasta yang kondisinya kembang kempis. Jumlah murid atau siswanya dari tahun ke tahun merosot. Guna menyelamatkan dari jurang degradasi akhirnya sekolah negeri mengambil kebijakan untuk menghibahkan siswanya ke sekolah swasta. "Ini justru menyelamatkan, bukan mematikan lho. Salah kaprah kalau dinilai merugikan," kata mantan kepala SMPN 1 Blitar ini.

Pria asal Tulungagung ini juga menambahkan, praktik tersebut sudah berlangsung dalam beberapa periode PSB ini. Namun, dalam perjalanannya ada yang tidak sesuai dengan harapan. Dikda sendiri berdalih, cara itu dinilai ampuh untuk menumbuhkan citra atau kepercayaan masyarakat untuk sekolah di swasta. "Yang terjadi saat ini kan semua siswa pingin sekolah di negeri tho. Dan itu tidak bisa dipungkiri," katanya lagi.

BLITAR - Kekhawatiran SMK swasta di Kota Blitar bakal tidak banyak menerima murid baru benar adanya. Selain pagu sekolah yang makin tinggi, juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News