Awas, Konflik Lahan Makin Panas
Jabatan Urusan Konflik di BPN Masih Kosong
Jumat, 03 Agustus 2012 – 03:29 WIB
Upaya BPN untuk percepatan penyelesaian konflik pertanahan juga tidak ada kemajuan. Padahal, dengan melihat kompleksnya persoalan, BPN mestinya mengajak dan koordinasi penyelesaian konflik dengan para aktor yang terlibat/berkepentingan yaitu sejumlah kemeterian dan lembaga pemerintah, perusahaan, masyarakat korban. Urusan ini mestinya dalam unit kerja yang khusus untuk mempercepat penyelesaian.
Baca Juga:
Iwan juga membeberkan, kulkur di internal BPN juga tidak mendukung penyelesaian konflik lahan. Selama ini, kata dia, beredar pandangan di internal BPN bahwa para birokrat BPN di level kabupaten, provinsi hingga ke pusat yang masuk ke dalam Bagian Urusan Konflik Pertanahan adalah birokrat yang dianaktirikan bahkan "disingkirkan".
Menurutnya, para korban konflik juga rawan menjadi korban penipuan akibat dari tidak jelasnya koridor penyelesaian dan tersebarnya kewenangan pertanahan yang ada. Banyak ditemukan para korban konflik agraria justru juga menjadi korban penipuan dalam penyelesaian konflik agraria.
"Penipuan itu misalnya soal dana-dana penyelesaian konflik yang dikutip kepada para korban dari pihak-pihak yang menjanjikan penyelesaian.
JAKARTA - Konflik pertanahan di wilayah Sumut sudah menunjukkan tanda-tanda tensi meninggi. Kasus seperti perebutan lahan eks PTPN II Desa Manunggal
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang