Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.
Diabetes tipe 2 yang umumnya berkaitan dengan gaya hidup juga meningkat. Hal itu mengonfirmasi adanya faktor lingkungan yang menyebabkan peningkatan diabetes pada anak.
“Artinya, ada faktor lingkungan di situ,” ujar dr. William.
Oleh karena itu, dia menyebut perlu ada regulasi dan pengawasan yang lebih dari pemerintah. Salah satu hal yang perlu diterapkan adalah keterangan di label kemasan untuk mengindikasikan tingkat gizi pada produk tersebut.
“Sebaiknya harus diregulasi juga (labeling produk, red), kita bicara di sini gula dan garam. Di negara lain ada label, ada grading, jadi orang sudah tahu. Sayangnya Indonesia belum,” tutur dr. William.
Selaras dengan dr. William, Pengamat Kebijakan Publik, Muhammad Gumarang menilai perlu adanya regulasi untuk jajanan. Sebab, saat ini tidak ada regulasi yang dapat mengontrol konsumsi jajanan tersebut.
“Saya rasa perlu ada regulasi yang ketat untuk mengawasi jajanan ini. Sekarang ini tidak ada regulasi yang mengatur,” ungkap Gumarang.(mcr10/jpnn)
Dokter spesialis anak, dr. William Cheng, Sp.A menilai gaya konsumsi jajanan berlebihan bisa menyebabkan PTM pada anak seperti obesitas
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Dukung Pencegahan Stunting, Tanya Ners Luncurkan Kelas Basic MPASI
- Ahmad Ali Bakal Gratiskan Seragam dan Buku Sekolah di Sulteng
- PTM Meningkat, Pemerintah Harus Buat Aturan soal Jajanan Anak
- Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah, FFI Mampu Produksi Susu 1 Miliar Kilogram Per Tahun
- PTM Makin Marak Terjadi pada Anak, Pemerintah Diminta Lebih Perhatian
- Future Lestari Pertemukan Simple Planet & Pemerintah Indonesia untuk Menekan Stunting