Awas! Modus Baru Penipuan Perbankan via Social Engineering, Ini Ciri-Cirinya

jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan perbankan dengan modus social engineering.
Pasalnya, akhir-akhir ini penipuan tersebut sedang marak dan telah merugikan banyak nasabah perbankan.
Kepala OJK Provinsi Sulteng Triyono Raharjo mengatakan beberapa modus dilakukan para pelaku untuk menjebak para korban.
“Pertama, penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Setelah itu penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti Personal Identification Number (PIN) rekening, One Time Password (OTP) dan kata sandi,” katanya.
Kedua, penipu menawarkan iklan peningkatan menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi.
Menurutnya, penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti nomor kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), PIN, OTP, nomor Card Verivication Value (CVV), dan kata sandi.
“Ketiga, penipu tersebut kerap memberikan akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank tertentu. Akun itu biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan,” ujarnya.
Modus lainnya, kata Triyono, penipu menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
OJK Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan perbankan dengan modus social engineering.
- Penetrasi Keuangan Syariah Rendah, OJK Minta Pelaku Usaha Melakukan Ini
- Perusahaan Travel Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Penipuan
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- Fuji Laporkan Mantan Rekan Kerja ke Polisi
- Jadi Bank Paling Terdepan, BTN Raih MSCI ESG Ratings AA
- Pilih Mana Celengan atau Rekening Bank untuk Merencanakan Keuangan