Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China

jpnn.com, JAKARTA - Perang dagang yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari 2025 memicu gejolak pasar kripto.
Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menilai anjloknya mata uang digital itu karena efek perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China.
Pada Jumat (28/2) harga Bitcoin anjlok ke bawah USD 80 ribu atau tepatnya USD 79.700.
Anjolnya harga tersebut pasca serangkaian sentimen negatif mengguncang pasar kripto.
Altcoin utama seperti Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) turut terkoreksi hingga 9 persen, memperpanjang tren penurunan selama sebulan terakhir.
“Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan perang dagang pada 20 Januari, kapitalisasi pasar kripto merosot dari USD 3,7 triliun menjadi USD 2,6 triliun, mencatat kerugian lebih dari USD 900 miliar,” kata Fyqieh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pukulan terbesar datang ketika Trump memberlakukan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, diikuti ancaman tarif tambahan 10 persen untuk China.
Fyqieh memandang sentimen ini menciptakan ketidakpastian ekonomi global, menyeret Bitcoin jatuh lebih dalam.
Perang dagang yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari 2025 memicu gejolak pasar kripto.
- Sebagai Aset Keuangan, Kripto Seharusnya tak Lagi Dikenakan PPN
- Pilih Trading atau Investasi? Upbit Indonesia Berikan Panduan untuk Strategi Kripto yang Tepat
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Bamsoet Sebut ETF Kripto Bisa jadikan Indonesia Negara Unggulan di Investasi Digital
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah