Awas, Penderita Penyakit ini Berisiko Gagal Jantung
Penyebabnya, henti napas atau apnea sehingga tubuh tidak menerima oksigen saat tidur akibat ada penutupan jalan napas. Menyebabkan getaran pada tenggorokan atau jalan napas.
Sumbatan di hidung, belakang hidung, tenggorokan karena amandel, langit-langit, iritasi asam lambung, pembengkakkan pita suara dan dasar lidah berkontribusi pada kondisi mendengkur.
Lebih lanjut, mendengkur termasuk gangguan saat tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA) dengan angka kejadian meningkat di usia tua baik itu pada laki-laki maupun perempuan.
Selain dengkuran yang kerap tak disadari penderitanya, mereka yang mendengkur saat malam juga kerap tersedak, batuk-batuk, tidur tidak nyenyak, sering buang air kecil (BAK).
Kemudian, karena tidur malamnya tidak berkualitas, saat bangun di pagi mengalami sakit kepala, mengantuk, sulit berkonsentrasi dan kelelahan.
Pada anak, hiperaktif bisa menjadi gejala yang perlu diwaspadai orang tua.
Mereka perlu mendapatkan pemeriksaan pada jalan napasnya, untuk mengetahui pasti gejala OSA yang dapat menyebabkan konsentrasi anak berkurang.
Dengkuran yang muncul awalnya bisa sesekali.
Penderita penyakit ini sebaiknya berhati-hati, karena sangat berisiko mengalami gagal jantung.
- Cara Mencegah Obesitas pada Anak dengan Pola Hidup Aktif
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Sukses Membantu 1 Juta Pasien, LIGHThouse Raih Penghargaan Superbrands 2024
- 7 Pengobatan Alami yang Bantu Atasi Kebiasaan Mendengkur, Tidur Lebih Nyenyak
- Siemens Healthineers Luncurkan Sistem Ultrasound Kardiovaskular Revolusioner di Indonesia
- Banyak Pasien Anak Cuci Darah di RSHS Bandung, Konon Ini Penyebabnya