Awas, Waspadai Kemacetan di Rest Area

jpnn.com - KARAWANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Brigjen Agung Budi Maryoto memantau langsung arus kendaraan dari Jakarta menuju kota-kota lain di Jawa Barat, JAwa Tengah, Jawa Timur dan DIY jelang libur panjang 5-8 Mei. Ia mendatangi Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (4/5) sore.
Menurutnya, salah satu titik penyebab kemacetan di tol adalah area peristirahatan atau rest area. Pengganti Irjen Condro Kirono di pucuk pimpinan Korlantas Polri itu pun memantau rest area di kilometer (Km) 19 di Tol Jakarta-Cikampek. "Rest area kilometer 19 ini penting untuk diantisipasi karena salah satu titik rawan kemacetan," katanya.
Agung pun menemui satu per satu personelnya yang bertugas di Rest Area KM 19 dan sekitarnya. Dia juga memantau kesiapan fasilitas dan pengaturan parkir kendaran di dalam rest area.
Bekas Kapolda Kalimantan Selatan ini mengimbau masyarakat yang menggunakan rest area untuk seperlunya saja dan tidak perlu berlama-lama. Tujuannya agar tidak ada penumpukan dan antrean kendaraan di rest area.
"Bila arus lalu lintas stuck (tak bergerak, red) dan antrean kendaraan jelang rest area memanjang, polisi akan menutup sementara kendaraan yang masuk rest area," bebernya.
Karenanya ia mengharapkan pengguna kendaraan juga memberi kesempatan kepada pengendara lain untuk beristirahat. “Tetap utamakan keselamatan dalam berkendara," sambungnya.(elf/JPG/ara/jpnn)
KARAWANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Brigjen Agung Budi Maryoto memantau langsung arus kendaraan dari Jakarta menuju kota-kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI
- Menindaklanjuti Pertemuan Bilateral, Menko Polkam BG Rapat Bahas Implementasi Batas Maritim
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS