Awasi Peredaran Buku Pelajaran Sekolah
Minggu, 21 Juli 2013 – 14:27 WIB
Diwartakan sebelumnya, buku pelajaran sekolah dasar yang menghebohkan Bogor, Jawa Barat, karena memuat kalimat porno, sampai juga di Samarinda. Memulai tahun ajaran baru, buku mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut ditemukan di SD 006 di Jalan Sutomo, Samarinda.
Terkuaknya persoalan ini, Pemprov Kaltim melalui Disdik Kaltim mengimbau buku pelajaran yang berindikasi porno di buku paket pelajaran Bahasa Indonesia, segera ditarik. Indikasi terbaru buku pelajaran yang berisi kata-kata tidak layak bagi anak murid itu ditemukan di SD 06 SamarindaUlu.
“Buku tersebut bukan dari pengadaan pihak sekolah maupun pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Buku-buku itu dibeli oleh para orangtua siswa dari toko-toko buku. Apalagi, guru tidak diperkenankan menjual buku pelajaran,” kata Sekretaris Disdik Kaltim Hj Dayang Budiati didampingi Kepala Bidang Pendidikan TK dan SD Disdik Kaltim, Healthyana Marta Mou baru-baru ini di Kantor Disdik Kaltim selepas melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah di Samarinda.
Menurut dia, permasalahan tersebut juga telah dikoordinasikan dengan pihak sekolah. Buku itu, adalah buku penunjang yang sengaja dibeli dari luar sekolah untuk menambah pengetahuan siswa kelas 6 oleh orangtua siswa.
SAMARINDA – Beredarnya buku yang mengandung unsur pornografi sejatinya dapat dihindari jika sekolah maupun Dinas Pendidikan (Disdik) mengetahui
BERITA TERKAIT
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus