Awasi Sektor Pertambangan, KPK Kumpulkan 12 Gubernur
jpnn.com - JAKARTA - 12 gubernur di Indonesia muncul di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/1). Mereka datang untuk melakukan rapat koordinasi mengenai sektor pertambangan.
"Kita rapat koordinasi mengenai penertiban sektor pertambangan," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak usai rapat di KPK, Jakarta, Jumat (7/2).
Awang menjelaskan, KPK melakukan koordinasi dan supervisi mengenai perizinan pertambangan di daerah. Pihak daerah, kata dia, sangat mendukung langkah yang dilakukan lembaga antikorupsi itu.
"Kami dari daerah-daerah tentu sangat mendukung. Jadi ada 12 gubernur tadi dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Menurut Awang, pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan untuk kesejahteraan rakyat. "Pengelolaan SDA kita itu harus benar-benar ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Jadi kami sangat mendukung sekali," ujarnya.
Dalam rapat koordinasi itu, KPK memberikan sejumlah rekomendasi terkait sektor pertambangan yang menjadi urusan daerah. "Ada lima langkah supaya fokus dilakukan di daerah-daerah," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang juga hadir dalam rapat koordinasi di KPK.
Kendati demikian, Alex tidak menjelaskan secara detil mengenai rekomendasi tersebut. Namun, salah satunya terkait penertiban izin pertambangan.
"Ya penertiban saja, penertiban izin, penerbitan izin dan pengawasan. Dalam rangka penertiban minerba saja," tandasnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - 12 gubernur di Indonesia muncul di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/1). Mereka datang untuk melakukan rapat koordinasi
- Kantongi Sertifikasi Halal, Gino Mariani Tawarkan Sepatu Premium Ramah Muslim
- Stella Hadirkan Aroma Baru Khas Bali, Wangi Floral & Menenangkan
- Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 12 Oktober 2024, Melonjak Lagi
- Tim NLE Raih Penghargaan Kategori Government of The Year di Indonesia Logistics Awards 2024
- Pengiriman 264.800 Rokok Ilegal Digagalkan Bea Cukai, Segini Potensi Kerugian Negara
- Go Global, 40 UMKM Ikut Pelatihan Strategi Branding