Awasi Travel Abal-Abal, Kemenag dan Dinas Pariwisata Godok Pergub Umrah
Dia mengingatkan travel resmi, berizin di Sumsel hanya lima. Sedangkan izin dari pusat cuma 24 travel umrah. “Kita bantu mengawasi. Tidak memberikan rekomendasi pembuatan paspor bagi jemaah umrah yang berasal dari First Travel jika ada di Sumsel,” ungkapnya.
Dia mengingatkan, calon jemaah jangan tergiur biaya murah yang tak jelas. Tanyakan kepada seluruh KUA Kemenag di tempat masing-masing mengenai travel umrah resmi.
Terpisah Salam, salah satu agen First Travel yang beralamat di kawasan Jakabaring mengaku dirinya saat ini sedang berada di luar kota.
“Saya sedang di Bareskrim Mbak, sebagai jemaah,” akunya. Dirinya pun enggan memberi komentar lebih lanjut terkait kasus yang menimpa owner First Travel. “Nanti saja ya karena saya sedang di dalam,” sambungnya.
Tak hanya pemerintah. Pengelola travel umrah yang ada di Sumsel prihatin dengan kasus First Travel ini. “Mereka menginvestasikan uangnya ke koperasi bermasalah yaitu Koperasi Pandawa. Yang ujungnya, jemaah gagal berangkat karena dana tak bisa ditarik pihak travel. Ada juga travel pakai sistem MLM (multilevel marketing) makanya bisa bertarif murah. Padahal pola MLM ini juga dilarang,” ungkap Riza, Perwakilan Munatour and Travel cabang Palembang, kemarin.
Riza menjelaskan batas harga paket umrah resminya di atas Rp20 juta. “Kalau ada agen travel yang memberi harga di bawah itu berarti sudah menyalahi aturan dan memang berisiko bermasalah,” ujarnya.
Seharusnya, calon jemaah umrah patut mencurigai ada “permainan” di dalamnya. Dia menduga, ada kecenderungan agen atau travel mau ngambil jemaahnya lalu menginvestasikan dana tersebut.
“Makanya travel biasa meminta pelunasan cepat, tapi berangkatnya lama sekali. Bahkan agen pun sampai rela nombok. Ini cukup rawan memang,” ujarnya. Karena itu, Munatour tak berani menjual paket umrah di bawah Rp20 juta.