AXA Mandiri Pimpin Pasar Distribusi Bancassurance
jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi harus segera mencari solusi jika ingin tetap bertahan seiring pergeseran perilaku transaksi nasabah perbankan menuju digital.
’’Nasabah bank sudah jarang sekali datang ke bank. Dalam setahun mungkin hanya 1–2 kali karena kartu ATM tertelan mesin atau ajukan kredit. Hampir semua transaksi bank sekarang pakai digital. Jadi, kita semakin susah untuk bertemu calon nasabah,’’ ujar Director of In Branch Channel AXA Mandiri Tisye D. Retnojati, Sabtu (2/12).
Padahal, sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), produk unit link harus dijual secara tatap muka.
Artinya, unit link belum bisa dipasarkan lewat telemarketing ataupun digital di dunia maya.
Saat ini, jalur bancassurance memberikan kontribusi 80 persen dari pendapatan premi AXA Mandiri.
Sisanya dari lini alternatif seperti telemarketing, digital, dan bisnis korporat.
Tisye mengakui, shifting nasabah bank ke digital menjadi tantangan paling berat bagi perusahaan asuransi yang mengandalkan jalur distribusi bancassurance.
Dari jalur distribusi tersebut, AXA memperoleh pendapatan premi 74 persen dari unit link dan 26 persen dari produk tradisional.
Perusahaan asuransi harus segera mencari solusi jika ingin tetap bertahan seiring pergeseran perilaku transaksi nasabah perbankan menuju digital.
- AIA & BCA Luncurkan Proteksi Jiwa Maksima, Hadirkan Uang Pertanggungan Hingga 315%
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 124 Juta
- Qoala Plus Sambut 2025 dengan Inovasi dan Komitmen Berkelanjutan Kepada Mitra
- Tingkatkan Transparansi & Akuntabilitas, IFG Terapkan Tata Kelola Terintegrasi
- MSIG Life Luncurkan Produk Asuransi Jiwa Inovatif untuk Keluarga Muda
- Indonesia Re Ungkap Inisiatif dan Optimalitas Proses Bisnis di 2025