Axel Moeller, Presiden Audax Indonesia, Penyelenggara Event Bersepeda Long Distance Paling Populer (2-Habis)
Sempat Door-to-Door Keliling Cari Peserta di Jakarta
Senin, 17 Desember 2012 – 00:41 WIB

Axel Moeller (kiri) dan Tenne Permatasari dari Audax Indonesia memaparkan aturan mengenai olahraga bersepeda jarak jauh Audax, Selasa (11/12). Foto: Raka Denny/Jawa Pos
Bahkan, saat kali pertama ke Lombok bersama dua putrinya, Miriam, 27, dan Madeleine, 25, dia nekat keliling Lombok dengan sepeda murah yang dibeli dari warga sekitar. "Saya tidak bisa pergi ke suatu tempat dan diam saja. Saya harus melakukan sesuatu. Saya harus berolahraga. Kalau tidak bisa bersepeda, saya akan lari," ucapnya.
Sampai sekarang, sisa-sisa kejayaan Moeller masih bisa terlihat dari fisiknya. Tingginya yang mencapai 190 sentimeter membuat jangkauan tangannya sangat panjang. Itu merupakan keuntungan tersendiri karena jangkauan ayunan dayung lebih jauh daripada orang-orang dengan bodi pendek. Namun, praktis sejak tinggal di Lombok, olahraga yang dia geluti hanya bersepeda.
Kecintaan pada sepeda itu pula yang membuat Moeller bersama sejumlah warga Lombok membentuk komunitas. Komunitas itu pula yang membantu dia menggelar Lombok Audax pada 2010, kendati setelah itu akhirnya dia mengundurkan diri karena kecewa.
Lagi pula, Audax pertama tersebut tidak terlalu populer karena sebagian besar peserta hanya warga sekitar. "Aturan-aturan dan jalur yang disepakati juga tidak tertib dijalankan. Saya merasa, bukan seperti ini Audax yang sebenarnya," ujarnya.
Sehebat atau sekondang apa pun sebuah event, tidak ada yang langsung berjalan mulus. Dalam tiga tahun terakhir, dengan sabar Axel Moeller mengembangkan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu