Ayah Bejat Hamili Putri Kandung

“Kami tidak bisa pegang keterangan dari korban, mungkin dia malu dan tertekan psikologisnya. Sementara YS mengaku sepanjang dua tahun itu, ia menggerayangi korban minimal dua kali seminggu,” tambah Kasat.

Sementara kronoligis terungkap kasus tersebut, beberapa hari lalu seorang guru SMP tempat sekolah korban curiga dengan fisik korban yang semakin gemuk. Kemudian pihak sekolah berusaha menjumpai para orang tua desa. Selanjutnya mengadakan rapat kecil di desa dengan melibatkan ibu dan keluarga besar korban. Termasuk dihadirkan seorang bidan desa, untuk memastikan Melati hamil atau tidak. Setelah diperiksa dengan tespek, barulah diketahui siswi SMP tersebut berbadan dua.

"Dia semula tak mau bicara karena malu. Namun terus didesak akhirnya mau mengaku siapa pelakunya," beber Kasat. 

Mendapatkan kenyataan itu, ibu dan keluarga besar korban marah besar, bahkan masyarakat desa itu sempat emosi dan hendak memassa Buyung. Beruntung pihak keamanan sigap pasca menerima laporan warga. Selanjutnya ayah enam anak ini digiring ke kantor polisi.