Ayah "Berubah" Jadi Pocong, Dihantam Linggis Anak Hingga Tewas

jpnn.com - KEDIRI - Polres Kediri terus mendalami pembunuhan yang dilakukan seorang anak kepada ayah kandung sendiri Senin (21/12). Subiantoro alias Sakero, 26, warga Desa Canggu, Kecamatan Badas, yang menghabisi Suwatin, 65, ayahnya, telah ditetapkan sebagai tersangka. Kemarin (22/12) sekitar pukul 16.00 Satreskrim Polres Kediri melakukan rilis di aula mapolres.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP M. Aldy Sulaeman, menerangkan, hingga kemarin pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
Dia memastikan bahwa korban Suwatin tewas karena luka parah akibat sabetan celurit dan tusukan linggis. "Korban mengalami luka parah di kepala," ujarnya.
Aldy menjelaskan, terdapat luka sabetan pada dahi korban hingga kulitnya menyingkap. Luka paling parah terjadi di bagian belakang kepala.
Terlihat ada sekitar empat luka bekas tusukan linggis yang bersarang di bagian belakang kepala. Selain itu, ada beberapa luka lebam di kepala karena dipukuli tersangka. "Luka korban telah kami periksakan ke RS Bhayangkara Kediri," ucapnya.
Aldy juga menyinggung dugaan tersangka mengalami gangguan atau kelainan jiwa. Menurut dia, Subiantoro mengaku membunuh karena berhalusinasi bahwa ayahnya adalah pocong.
Tetapi, pihaknya tidak langsung percaya dengan pernyataan tersangka. Dalam tiga hari ini, pihaknya akan memeriksakan kondisi kejiwaan Subiantoro ke RS Bhayangkara Polda Jatim atau RSJ Lawang. "Bisa juga tersangka pura-pura gila saat diperiksa," katanya.
Berdasar riwayat tersangka, terang Aldy, polisi mendapati bahwa Subiantoro belum pernah mengalami gangguan jiwa dan berobat masalah kejiwaan.
KEDIRI - Polres Kediri terus mendalami pembunuhan yang dilakukan seorang anak kepada ayah kandung sendiri Senin (21/12). Subiantoro alias Sakero,
- Seusai Bunuh Kekasihnya, Pria di Serang Mutilasi Korban, Motif Terungkap
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Pria Tak Dikenal Nekat Ancam Warga dengan Panah di Kelapa Gading
- Karyawan Dealer Motor di Bandung Dirampok, Rp 20 Juta Digasak Pelaku
- Pengakuan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tulungagung Bikin Naik Pitam
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka