Ayah dan Adik Tewas, Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Kamis, 03 Januari 2013 – 22:11 WIB

Ayah dan Adik Tewas, Minta Pelaku Dihukum Setimpal
”Saya mimpi ada tentara dua orang yang menangkap bapak. Pada saat tertangkap itu, bapak diberi pilihan oleh tentara itu, antara ditahan pada saat itu ataukah ditahan pada bulan depan,” kenangnya. Mimpinya itu tidak berlanjut, karena dirinya langsung terbangun.
Namun saat itu, dirinya tidak sempat memberitahukan perihal mimpinya tersebut kepada ayahandanya. Ia mengaku mulai sadar akan makna firasat melalui mimpinya tersebut, setelah mendengar kabar bahwa sang ayah dan adiknya telah pergi untuk selama-lamanya.
Mengenai sang adik, gadis berjilbab ini mengakui jika dirinya tidak selalu akur dengan adiknya, lantaran La Tula merupakan anak laki satu-satunya dalam keluarga yang tentunya dimanjakan. ”Ya sering berantem gitu mas, tapi berantemnya ya seperti saudara berantem gitu mas. Soalnya dia anaknya manja, lantaran selalu dimanjakan oleh keluarga,” ungkapnya sembari menahan perasaan sedihnya mengenang sang adik yang kini sudah tidak lagi bersamanya.
(Alm) La Huni meninggal dunia meninggalkan seorang istri, 5 anak dan 10 orang cucu. Ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan tidak suka semena-semena, terutama kepada anak buahnya. Setidaknya, hal itulah yang dinilai oleh dua anak buahnya yang selamat dari maut, La Udin dan La Amo yang mendampingi almarhum hingga maut menjemput.
KEHILANGAN orang yang disayangi pastinya sangat menyedihkan. Lebih-lebih lagi jika saat bersamaan kita kehilangan orang-orang yang dikasihi dengan
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung