Ayah Edward Snowden Langgar Proteksi
jpnn.com - MOSKOW - Pengacara Edward Snowden, buron Amerika Serikat, kemarin (15/8) mengungkapkan, untuk kali pertama, Lon Snowden, ayah mantan kontraktor CIA tersebut, mengontak putranya melalui internet. Langkah itu dianggap melanggar rekomendasi proteksi dari penasihat hukum terkait dengan faktor keamanan kliennya.
Pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, menyatakan bahwa Snowden dan ayahnya, Lon, berbincang melalui internet. ''Keputusan itu diambil sendiri oleh Lon Snowden. Itu bertentangan dengan rekomendasi dari tim pengacaranya,'' ungkap kantor berita RIA Novosti mengutip Kucherena. ''Rasa sayang ayah kepada anaknya melebihi kekhawatirannya terkait dengan faktor keamanan (Edward),'' imbuhnya.
Kucherena kemudian menambahkan, tim pengacara tetap tidak merekomendasikan keduanya berkomunikasi melalui internet meski melalui kanal rahasia. ''Walaupun, kami tahu Edward adalah seorang ahli teknologi,'' tegasnya.
Snowden junior tinggal di sebuah tempat yang dirahasiakan di Moskow. Tempat itu dijaga sangat ketat karena dia adalah buron kakap AS dan diyakini sedang diincar agen intelijen Paman Sam.
Lon sejatinya telah mendapat visa Rusia dan diperkirakan terbang ke Negeri Beruang Merah tersebut dalam waktu dekat. Terkait dengan hal itu, Kucherena menyatakan, keluarga Snowden maupun tim pengacara Lon akan merahasiakan tanggal serta waktu kunjungan ke Moskow. ''Ini adalah permintaan pihak keluarga,'' jelasnya.
''Saat ayah Snowden datang kemari bersama pengacaranya dan konsultasi keluarga telah dilakukan, dia baru boleh membicarakan isinya kepada wartawan serta menjawab pertanyaan mereka jika diperlukan,'' papar Kucherena.
Lon sebenarnya menginginkan putranya kembali ke AS. Namun, dia juga khawatir putranya tidak akan mendapat perlakuan hukum yang adil jika kembali ke tanah airnya. (AFP/cak/c5/dos)
MOSKOW - Pengacara Edward Snowden, buron Amerika Serikat, kemarin (15/8) mengungkapkan, untuk kali pertama, Lon Snowden, ayah mantan kontraktor CIA
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer